REPUBLIKA.CO.ID, Batu hitam yang khusus diturunkan Allah SWT dari
surga dinamakan Hajar Aswad. Batu itu terletak di sudut Kabah, tepatnya
di pinggir pintu Kabah. Menyentuh Hajar Aswad, menciumnya, dan
melambaikan tangan kepadanya adalah lambang kesetiaan dan kepatuhan
mutlak kepada Allah SWT. Itulah yang dilakukan jamaah haji saat tawaf di
pelataran Kabah.
Zaman dahulu, di suku-suku Arab selalu mengikat perjanjian satu sama
lain dengan diakhiri berjabat tangan atau bersalaman. Perjanjian atau
kesepakatan itu biasanya untuk mendapatkan jaminan keselamatan selama
mereka menempuh perjalanan di padang pasir yang luas, baik keselamatan
dirinya sendiri maupun keselamatan barang dagangannya.
Jabat tangan itu merupakan kesepakatan dan kesetiaan. Sebagaimana
bersalaman dalam perjanjian suku-suku Arab tersebut, lambaian tangan
kepada Hajar Aswad sebenarnya merupakan cara lain untuk mengungkapkan
kesetiaan manusia kepada Allah SWT.
Kesetiaan tersebut perlu ditunjukkan agar mereka mendapatkan jaminan
keselamatan selama menempuh perjalanan dalam kehidupan di dunia ini.
Dengan ‘bersalaman’ dengan Hajar Aswad berarti menusia telah sepenuhnya
menggantungkan hidup dan keselamatannya kepada Allah SWT.
Sehingga tentu nya dalam "bersalaman" dengan Hajar Aswad tersebut jangan sampai dilakukan dengan cara yang dzalim karena bertentangan dengan niat dan tujuan sebenar nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar