Sabili.Banyak orang yang mampu berangkat haji ketika ditanya kenapa belum
naik haji maka biasanya ia menjawab,"Allah belum pilih saya naik haji."
Padahal jawaban seperti ini sangatlah tidak tepat karena seakan-akan
dia menyalahkan Allah SWT, yaitu "Saya belum berangkat haji gara-gara
Allah belum pilih saya."
Andaikata jawaban dia benar lalu kenapa dalam beberapa hadist,
Nabi Muhammad saw. mengancam terhadap orang-orang yang memiliki
kemampuan untuk berangkat haji tetapi justru dia tidak mau pergi.
1. Ali r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda,” Barangsiapa
telah memiliki bekal dan kendaraan yang bisa menyampaikannya ke
Baitullah (haji), dan ia
tidak menunaikannya, maka tidak ada bedanya
ia mati dalam keadaan Yahudi atau Nasrani. Setelah itu, untuk
menguatkan sabdanya, beliau saw membacakan ayat,’ Walillahi
‘alannaasi…dst’. “ (Hadits Riwayat Tirmidzi; Kitab Misykat)
2. Ali bin Abi Thalib ra berkata Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa
yang mempunyai bekal dan kendaraan yang bisa dibuat pergi ke Baitullah
(ka’bah), lalu tidak berhaji maka tidak ada jalannya kecuali mati dalam
keadaan yahudi atau Nasrani.” (HR Tirmidzi dan Al Baihaqi)
Dari
dua hadist diatas jelas-jelas disebutkan bahwa seseorang yang memiliki
kemampuan naik haji tetapi tidak berangkat naik haji karena kemauannya
dia sendiri bukan karena Allah swt belum pilih dia. Andaikata karena
kemauan Allah swt lalu kenapa Nabi saw mengancam mereka dalam kedua
hadist itu.
Para sahabat pun juga mengancam orang yang mampu naik haji tetapi dia tidak mau berangkat.
1. Umar bin Khathab ra berkata: “Sungguh aku ingin mengutus beberapa
lelaki ke beberapa kota ini sehingga bisa melihat orang yang mempunyai
kekayaan lantas tidak berhaji, lalu mereka diwajibkan membayar pajak
sebab mereka bukanlah menjadi muslim lagi.”
2. Said bin Jubair
berkata: “Ada tetanggaku kaya raya, tidak mau pergi haji, lantas
meninggal dunia aku tidak mau melakukan shalat jenazah.”
Dari riwayat-riwayat tersebut mengingatkan kepada orang muslim agar
segeralah berhaji jika sudah mampu. Baik dalam kesehatan badan, bekal
harta benda maupun syarat lainnya. Kalau tidak ingin matinya seperti
yahudi atau Nasrani.
Sebab siapa tahu, kematian sudah dekat.
Jangan suka menunda nikmat untuk ibadah haji. Kebanyakan orang
menyatakan “belum siap”, padahal harta sudah punya.
Dalam
Al-Qur’an jelas disebutkan bahwa Allah swt telah mewajibkan ummat Islam
untuk melaksanakan haji, bagi mereka yang mampu melaksanakan perjalanan
ke Baitullah. Tetapi pada kenyataannya banyak di masyarakat kita orang
yang mengaku sebagai orang Islam dan dipandang telah mampu melaksanakan
ibadah haji, tidak juga tergerak untuk segera berhaji. Dan tipe orang
semacam itu ternyata sudah ada sejak zaman Rasulullah saw.
Karena itu Rasulullah ketika itu memerintahkan kepada umat Islam yang
telah mampu, untuk segera melaksanakan ibadah haji, dengan sabda beliau:
تَعَجَّلُوا إلى الحجّ يعنى الفريضة فإنّ أحدكم لا يدرى ما يعرض له
“Bersegeralah kalian untuk berhaji, yakni haji wajib. Karena seseorang
tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya” (HR. Ahmad)
Hadis ini menegaskan bahwa seseorang, jika sudah punya kesempatan
(Biaya, waktu, kesehatan dll) diperintahkan untuk segera melaksanakan
haji. Sebab kalau ditunda, bisa-bisa kesempatan itu hilang. Misalnya
sudah ada biaya, tapi dipakai untuk beli tanah dulu, mungkin nanti tanah
tidak akan barakah bahkan bisa jadi terjual lagi, kesempatan haji pun
hilang. Tapi kalau buat haji dulu, InsyaAllah seperti yang sudah
dijanjikan Allah, Allah akan mengganti biaya yang dikeluarkan untuk haji
tersebut. (dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar