Madinah (Sinhat) -- Seluruh jemaah haji yang berada di Madinah selama hampir 9 hari akan terkonsentrasi di masjid Nabawi untuk melakukan Arbain. Saat ini sudah lebih dari 9.000 lebih jamaah haji Indonesia berada di Madinah. Dari pantauan selama di Masjid Nabawi sudah ditemukan beberapa jamaah tersesat karena kehilangan teman dan tempat sandalnya dan lupa jalan menuju hotel tempatnya menginap serta sakit.
Seperti ditemui MCH, usai salat Magrib di Masjid Nabawi, dua orang kakek-kakek jemaah dari embarkasi Lombok bingung mencari sandal dan tempat penginapannya, terlebih lagi kakek tersebut tidak fasih berbahasa Indonesia dan terpisah dari rombongan. Seperti diketahui, banyak sekali pintu di Masjid Nabawi, namun setiap pintu memiliki nama dan nomor dan tempat sandal selain di dalam masjid juga ada di samping pintu-pintu besar tersebut yang serupa.
Setelah dibimbing petugas, kedua jamaah haji itu pun dipertemukan dengan jemaah lain yang berasal dari Lombok dan berada dalam satu hotel meski kloternya berbeda. Kedua jemaah selanjutnya melaksanakan Salat Isya. Kasus serupa menimpa dua jemaah berusia lanjut yang berasal dari Palembang, kedua jemaah tersebut lupa rute ke hotel tempatnya menginap, namun akhirnya keduanya dipertemukan dengan jemaah lain dari Palembang dan dalam kloter sama.
Selain jemaah tersesat di Masjid Nabawi, ditemukan jemaah sakit bernama Soepardi jemaah haji dari embarkasi Medan karena penyakit yang dideritanya kambuh, ia mengeluh tangan kirinya sakit dan susah berdiri juga terpisah dari isterinya. Seorang jemaah haji asal Malaysia yang memberitahu petugas dan setelah melakukan koordinasi dengan petugas sektor khusus di Masjid Nabawi, jemaah tersebut ditangani oleh tenaga medis dan dibawa posko sektor khusus yang berada di sekitar toilet 10.
Sementara itu, Kamis (4/9) pagi ini ada lagi jemaah haji yang nyasar semalaman. Jamaah haji yang berasal dari Brebes itu tidak makan sejak Isya dan selanjutnya dibawa ke kantor Daker Madinah atau Kantor Misi Haji Indonesia di Madinah. Setelah makan pagi jemaah tersebut diantar ke pemondokannya.
Mengantisipasi kondisi ini, petugas haji harus berisaga penuh memantau, mengamankan dan memastikan tidak ada jamaah yang nyasar, dan untuk selalu berkoordinasi dengan petugas lain.
Ditekankan Ketua Daker Madinah Nasrullah Jassam yang mengimbau semua PPIH Daker Madinah bagian keamanan untuk menjaga jamaah. Setiap ada laporan keluhan dan gangguan keamanan jamaah harus segera direspons dan ditangani cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar